Banyak orang percaya bahwa semakin besar otak dan lingkar kepala seseorang kecerdasannya semakin tinggi. Mungkin hal itu ada benarnya juga, karena semakin banyak sel-sel otak, informasi pun semakin banyak. Namun hal itu masih menjadi perdebatan.
Otak manusia terdiri dari otak besar (depan, tengah, belakang) dan otak kecil. Hampir 60 persen susunan otak berasal dari lemak, terutama lemak omega 3 yang diketahui sangat baik untuk kecerdasan seseorang.
Oleh karena itu, secara teori semakin besar susunan otak seharusnya orang tersebut semakin pintar, karena sel-sel otaknya akan lebih aktif dan berkembang.
Otak manusia terdiri dari otak besar (depan, tengah, belakang) dan otak kecil. Hampir 60 persen susunan otak berasal dari lemak, terutama lemak omega 3 yang diketahui sangat baik untuk kecerdasan seseorang.
Oleh karena itu, secara teori semakin besar susunan otak seharusnya orang tersebut semakin pintar, karena sel-sel otaknya akan lebih aktif dan berkembang.
Namun para peneliti berkata lain. Otak yang besar tidak selalu berhubungan dengan kepintaran seseorang. Jika volume otak dijadikan tolak ukur kepintaran, maka harusnya gajah dan lumba-lumba lebih pintar dari manusia karena ukuran otaknya yang paling besar diantara yang lainnya.
Dikutip dari Livescience, Jumat (28/8/2009), peneliti justru melihat tolak ukur pintar dan daya kognitif seseorang dari keseimbangan antara berat (massa) relatif otak dengan berat (massa) relatif tubuh.
Asal tahu saja, rata-rata otak manusia adalah 2,7 pon (1.200 gram) sedangkan otak gajah adalah 10,5 pon (4.780 gram). Jadi, dibandingkan dengan gajah, daya kognitif manusia lebih baik karena perbedaan berat otak dan tubuhnya masih lebih seimbang dibanding gajah.
Perbedaan tingkat kepintaran seseorang juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti berat jenis syaraf, perbedaan struktur otak dan faktor sosial.
Besarnya otak seseorang juga tidak ada hubungannya dengan skor IQ yang dihasilkan. Namun seorang psikolog asal Virginia Commonwealth University, Michael McDaniel membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa otak yang besar memang berpengaruh terhadap kecerdasan.
Dalam Journal Intelligence yang terbit tahun 2005, Michael menyebutkan bahwa volume otak sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan karena semakin banyak sel-sel otak, sistem dan jaringan informasi yang dimiliki seseorang dalam otaknya pun semakin banyak, yang berarti ia bisa lebih cerdas. Hal itu menurutnya berlaku untuk semua rentang usia dan juga jenis kelamin.
Sebuah jurnal lainnya pada tahun 2006 menyebutkan bahwa laki-laki lebih cerdas daripada wanita. Hal itu juga diduga karena pria memiliki volume otak yang lebih besar dibanding wanita. Namun para ahli juga menyebutkan faktor sosial lainnya yang mempengaruhinya.
Namun seberapa besar ukuran otak atau lingkar kepala seseorang sebenarnya bukan masalah, yang penting seberapa sering otak tersebut diasah dan digunakan. Apa artinya otak besar tapi tumpul dan tidak terpakai?