Pagi ini aku duduk di pinggir hangatnya tungku api tukang serabi (orang
sunda menyebutkan 'surabi'). Selain untuk menikmati beberapa buah
diantaranya, aku pun mencoba mencari pelajaran berharga dari alam dan
sekelilingnya. Beruntung walaupun langit tetap mendung, hari ini langit
sedang rehat mengucurkan guyuran airnya ke atas tanah. Namun
bagaimanapu, bagiku alam dan Isinya adalah guru terbaik kehidupan kita.
Semua berangsur dengan biasa, tidak ada yang istimewa. Ada
orang-orang berjalan sambil bersenda gurau walau bergerak hanya kekuatan
kakinya. Ada orang-orang menggunakan sepeda motor begitu santainya
walaup tidak ber-helm. Anak-anak sekolah yang terdengar berteriak-teriak
penuh tawa di mobil jemputannya, walau dengan menghamburkan
beratus-ratus kartu mainnya. Semua berserakan menyebar di jalanan yang
tidak terlalu ramai di depanku.