Teringat sebuah cerita dari seorang guru yang sedang bercerita kepada anak didiknya, guru itu bercerita tentang kisah seorang muridnya yang lain, yang bernama Ahmad kepada anak-anak tersebut.
Suatu hari, Ahmad dan teman-teman sekelasnya diberikan tugas oleh guru nya tersebut untuk menceritakan kisah suksesnya di depan kelas disertai dengan membawa bukti atau fakta kesuksesannya.
Ketika tiba waktunya, satu persatu teman sekelasnya maju ke depan kelas untuk menceritakan kisah kesuksesannya. Berbagai macam kisah sukses mereka ceritakan. Misalnya Agus, dia bercerita "saya waktu SMP pernah meraih kesuksesan menjadi juara pertama dalam lomba cerdas cermat dan inilah (sambil mengangkat pialanya) sebagai bukti bahwa saya pernah menjuarai lomba cerdas cermat tersebut".
Hendra tidak mau kalah juga, ia maju ke depan kelas dan mulai menceritakan kesuksesannya dengan membawa piagam penghargaan, "saya pernah menjadi juara dalam lomba menyanyi."
Bermacam-macam kisah kesuksesan telah diceritakan oleh para temannya, ada yang memiliki pengalaman menjadi master of ceremony (MC), ketua OSIS, dan yang lainnya sambil membawa penghargaan sebagai tanda buktinya.
Hal yang menarik adalah ketika tiba giliran Ahmad maju ke depan kelas untuk menceritakan kisah suksesnya. Ia sempat merasa bingung, sejak diberi tugas hingga tiba hari pengumpulan tugas. Apa yang harus diceritakan di depan kelas, batinnya berkata, "saya belum pernah meraih kejuaraan apapun, tapi mau tidak mau, saya harus mengerjakan tugas yang telah diberikan dan harus menceritakan kesuksesan saya, dan saya ingin menceritakan kesuksesan yang berbeda dengan teman-teman saya."
Akhirnya Ahmad maju ke depan kelas dan mulai bercerita dengan lantang, "saya adalah orang yang sangat luar biasa, saya pernah bertanding dengan 250 juta pesaing, diantara sekian banyak saingan yang saya hadapi, sayalah yang menjadi pemenangnya."
Teman-teman sekelas yang mendengarkannya begitu kagum, mungkin ada yang sempat berfikir dalam fikirannya, "wahh.. hebaat.. perlombaan apa ya, sampai bersaing dengan 250 juta pesaing?" atau pun fikiran yang lainnya.
Ahmad pun melanjutkan cerita kesuksesannya, "sebagai bukti bahwa saya yang menjadi pemenang, saya membawa buktinya dan akan saya bacakan di depan teman-teman pada kesempatan yang berharga ini...
Teman-teman sekelasnya memberikan applause yang sangat luar biasa, ternyata Ahmad membawa Akte Kelahiran sebagai bukti kesuksesannya.bahwa di Cianjur ========== pada tanggal........ delapan maret... ========== seribu sembilan ratus sembilan puluh ========== telah lahir :========== Ahmad Prasetya ========== anak kedua dari suami isteri ........."